KOMODITAS TERNAK

 Tentu, ini adalah uraian pembahasan mengenai komoditas ternak, dengan contoh nyata yang sangat relevan untuk jurusan Agribisnis Ternak Unggas (ATU) di SMK Negeri 1 Kedawung.

Memahami Konsep Komoditas Ternak Unggas

Secara sederhana, komoditas ternak unggas adalah segala produk yang dihasilkan dari kegiatan budidaya unggas (seperti ayam, bebek, atau puyuh) yang memiliki nilai ekonomi dan dapat diperjualbelikan di pasar. Fokus utamanya adalah menghasilkan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen, terutama kebutuhan protein hewani.

Di Jurusan Agribisnis Ternak Unggas SMKN 1 Kedawung, siswa tidak hanya belajar teori pemeliharaan, tetapi juga mempraktikkan cara menghasilkan komoditas ini secara langsung, dari hulu hingga hilir.


Contoh Nyata Komoditas Utama di Jurusan ATU SMKN 1 Kedawung

Praktik di sekolah kemungkinan besar b


erfokus pada dua jenis unggas yang paling umum dan memiliki permintaan pasar yang tinggi, yaitu ayam petelur dan ayam pedaging. Dari kedua jenis ini, muncullah beberapa komoditas utama.                                                                               .1. Komoditas dari Ayam Petelur (Laying Hens)

okus utama pemeliharaan ayam petelur adalah untuk menghasilkan telur. Namun, ada produk turunan lain yang juga menjadi komoditas penting.

  • Produk Utama: Telur Konsumsi 🥚

    Ini adalah komoditas andalan dari ayam petelur. Siswa ATU belajar seluruh proses untuk menghasilkan telur berkualitas, mulai dari pemilihan bibit (pullet), manajemen pakan, pengendalian penyakit, hingga proses panen (pengumpulan telur) setiap hari.

    • Contoh Praktik Nyata: Telur yang dipanen oleh siswa biasanya dijual langsung di lingkungan sekolah (kepada guru, staf, dan siswa lain) atau ke masyarakat sekitar. Ini melatih siswa dalam hal quality control (sortir telur berdasarkan ukuran dan kebersihan) serta keterampilan pemasaran dasar.

  • Produk Sampingan: Ayam Afkir

    Ayam afkir adalah ayam petelur yang sudah melewati masa produktifnya (biasanya sekitar umur 80-90 minggu) dan produksi telurnya sudah tidak efisien lagi. Ayam ini tidak dibuang, melainkan dijual sebagai komoditas daging.

    • Contoh Praktik Nyata: Siswa belajar kapan waktu yang tepat untuk "mengafkir" ayam. Mereka juga memahami bahwa harga jual ayam afkir berbeda dengan ayam pedaging karena tekstur dagingnya yang lebih liat. Ayam ini biasanya laku dijual ke pengusaha kuliner tertentu, seperti warung soto atau bakso, yang membutuhkan kaldu kuat dari rebusan ayam tua.

2. Komoditas dari Ayam Pedaging (Broiler) 🍗

Fokus utama pemeliharaan ayam pedaging adalah menghasilkan daging dalam waktu yang relatif singkat (sekitar 30-35 hari).

  • Produk Utama: Karkas Ayam

    Ini adalah komoditas utama dari ayam broiler. Karkas adalah bagian tubuh ayam setelah disembelih, dicabut bulunya, dan dikeluarkan jeroannya, tanpa kepala dan ceker. Siswa ATU mempraktikkan seluruh siklusnya.

    • : Contoh Praktik Nyata

    • Siswa belajar dari proses chick-in (penerimaan DOC/Day Old Chicken), pemeliharaan intensif yang fokus pada pertumbuhan berat badan, hingga proses panen. Setelah panen, mereka juga berlatih proses pascapanen, yaitu pemotongan dan pembersihan hingga menjadi karkas segar yang siap jual. Karkas ini juga seringkali dipasarkan di lingkungan sekolah atau ke warung makan di sekitar Kedawung.

  • Produk Turunan: Jeroan, Ceker, dan Kepala

    Bagian-bagian selain karkas seperti hati, ampela, usus (jeroan), ceker, dan kepala juga merupakan komoditas yang laku dijual dan memiliki nilai ekonomis.

    • Contoh Praktik Nyata: Siswa belajar bagaimana menangani produk turunan ini secara higienis agar layak jual. Ini adalah pelajaran penting dalam agribisnis, yaitu memaksimalkan keuntungan dari setiap bagian ternak tanpa ada yang terbuang sia-sia (zero waste).


Praktik Agribisnis dan Wirausaha di Sekolah 📈

JurusUsahahan ATU di SMKPerencanaanernakan. Proses m enghasilkan komoditas di atas adal Siswa belajar menghitung biayaN 1 Kedawung tidak hanya mencetak peternak, tetapi juga  bidang pet  produksi, mulai dari harga bibit, pakan, vitamin, hingga biaya operasinal lainnya.

  1. Proses Produksi: Mereka menerapkan ilmu manajemen pemeliharaan untuk mendapatkan hasil panen yang optimal (telur yang banyak, bobot ayam yang sesuai target).

  2. Pemasaran: Mereka terlibat langsung dalam proses penjualan produk. Ini melatih kemampuan komunikasi, promosi, dan memahami keinginan pasar.

  3. Evaluasi: Setelah satu siklus produksi, mereka belajar mengevaluasi apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki untuk siklus berikutnya, termasuk menghitung untung-rugi.

Dengan demikian, komoditas seperti telur konsumsi, ayam afkir, dan karkas ayam bukan hanya sekadar produk, melainkan media pembelajaran nyata bagi siswa Jurusan ATU SMKN 1 Kedawung untuk menjadi ahli peternakan unggas yang siap kerja dan berwirausaha. 👨‍🏫

Komentar

  1. artikel ini sangat menarik jangan lupa mampir

    BalasHapus
  2. haiiiiii niko artikel kamu bagusss jangan lupa mampirrrr ke blogg sayaaaa

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pseudocode: Menjembatani Logika Manusia dengan Bahasa Komputer